Senin, 22 Oktober 2018

SUARA MAHASISWA BANGKALAN

ORGANISASI DAERAH BAGIAN PENTING BAGI MAHASISWA DAN KAMPUS
Oleh MY (Ketum HIMABA 2018)




Opini - Organisasi daerah (Organda) atau juga disebut Ormada (organisasi mahasiswa daerah)  merupakan organisasi yang beranggotakan mahasiswa yang mempunyai kesamaan asal daerah. Organisasi ini mempunyai peran mewadahi, merangkul, dan menghimpun mahasiswa yang mempunyai asal daerah yang sama agar ikatan silaturahmi tetap terjalan, Serta diharapkan menjadi sarana kontribusi para mahasiswa untuk daerahnya masing masing. Selain itu organda juga dapat berperan sebagai wadah untuk memperkenalkan dan menjaga nilai nilai budaya dan adat agar tidak luntur ditengah arus hedonisme.
Organisasi daerah juga merupakan organisasi yang ideal untuk menjadikan diri sebagai agen sosial of change, agen of sosial control maupun agen agen yang lainnya, karena akan sangat dekat ranah pencapaiannya dengan masyarakat. Salah satu buktinya adalah kegiatan kegiatan yang diadakan oleh organisasi daerah berorientasikan untuk kemajuan daerahnya, seperti dilingkungan sekolah, pengabdian maupun yang berkaitan dengan kekayaan budaya dan pariwisata daerah (local wisdom).
Mahasiswa, yang katanya mempunyai trifungsi yang salah satunya social control tentunya mempunyai tanggung jawab sosial dan moral yang berat untuk merealisasikan fungsi tersebut. ketika mahasiswa hanya disibukkan dengan kegiatan akademik serta eksistensi di organisasi intra kampus saja itu tentu tidak akan  efektif untuk merealisasikan yang namanya kontrol sosial. Walaupun ada, itu hanya sebuah agenda yang tentunya dilakukan hanya setahun sekali.
 Sudah menjadi fakta bahwa antusias mahasiswa untuk ikut berpartisipasi dan berproses di organisasi kedaerahan sangat minim. Artinya mahasiswa lebih tertarik untuk memilih organisasi yang ada di dalam kampus (intra). organisasi kedaerahan dianggap tidak bergengsi untuk eksistensi mahasiswa, serta tidak menjanjikan baik secara akademik maupun pengembangan profesinya. Kebanyakan mahasiswa lebih memilih aktif di BEM, HMP, maupun UKM yang tentunya lebih memiliki pamor dibandingkan dengan organda. dan tidak bisa dipungkiri lagi jika mahasiswa dihadapkan untuk memilih suatu organisasi antara intra dan ekstra kampus, hampir semua mahasiswa lebih memprioritaskan  intra daripada ekstra dalam hal ini organisasi daerah ( Organda).
Kampus sebagai miniatur kehidupan sosial  yang  mempunyai tridharma perguruan tinggi yaitu salah satunya pengabdian masyarakat. akan tetapi  yang dilakukan oleh perguruan tinggi hanyalah berupa KKN, baksos dan kegiatan formalitas lainnya. Itupun hanya dilakukan karena ada sebuah agenda dan merupakan salah satu syarat kelulusan, bukan karena memang suatu keadaan dan kebutuhan di masyarakat. Dan itupun tidak merata contohnya yaitu di UTM hanya melakukan KKN di daerah madura saja sehingga daerah daerah diluar madura belum dapat mengenyam pengabdian dari mahasiswa UTM. Sehingga keberadaan organda sangat penting untuk mewujudkan suatu pengabdian masyarakat secara merata kedaerah daerah lainnya.Dan tentunya untuk mewujudkan hal tersebut harus ada simbiosis mutualisme antara organda dan kampus.
Kampus tentunya diuntungkan dengan adanya Organda, seperti dengan adanya sosialisasi pengenalan kampus terhadap siswa SMA dan sederajat,  serta ketika organda melakukan kegiatan pengabdian di daerah, yang selalu dibawa adalah nama baik almamater kampus. Oleh karena itu organda seharusnya diberikan ijin untuk bisa mengadakan kegiatan yang bersifat kedaerahan didalam kampus. Akan tetapi yang terjadi saat ini yaitu organda dilarang mengadakan aktifitas didalam kampus dengan alasan karena merupakan organisasi ekstra dan itu tidak sesuai dengan regulasi kampus. Sangat miris memang kalau kita lihat organda hanya dijadikan alat ketika dibutuhkan saja akan tetapi penghargaan dari kampus tidak ada, bukan berarti organda mau mendapatkan apresiasi berupa bantuan dana atau pengakuan secara struktural di dalam kampus, sama sekali tidak. Yang dibutuhkan organisasi daerah hanyalah izin melakukan kegiatan didalam kampus tanpa ada unsur politik. Karena ideologi yang dibawa oleh organisasi daerah memang ideologi kedaerahan dan kekeluargaan bukan ideologi politik praktis. Sehingga yang terjadi antara Organda dan kampus yaitu bersimbiosis parasitisme. artinya Organda tidak diuntungkan sama sekali.
Semisal di UTM Seharusnya bijak dalam melihat situasi dimana kampus dituntut untuk merealisasikan 6 sektor yang itu sebagian besar berhubungan dengan daerah. Apabila kampus mau bermitra dengan organisasi daerah dengan melibatkan mereka dalam program tersebut tentunya itu lebih efektif dan lebih bermanfaat agar mahasiswa terlibat dalam merealisasikan tujuan tersebut. sehingga ada hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara kampus dan organisasi daerah. Dan seharusnya kampus memberikan regulasi atau istilahnya pemutihan mengenai ruang gerak organisasi daerah agar organisasi daerah ini bisa dapat bermanfaat bagi kampus dan juga daerahnya masing masing.
Organisasi daerah (Organda) sebaiknya bukan hanya sebagai tempat kumpul-kumpul anak rantau yang mencari hiburan karena banyak kesibukan dikampusnya. Tetapi juga pemberi manfaat bagi daerah yang ditempati, juga daerah dimana mereka berasal. Karena sebenarnya kita adalah duta dari daerah yang harus menjaga nama baik dan dapat menrapkan disiplin ilmu yang didapat di kampus untuk kembali dan membangun daerah asal kita.


1 komentar: