ORGANISASI DAERAH BAGIAN PENTING BAGI MAHASISWA DAN KAMPUS
Oleh MY (Ketum HIMABA 2018)
Opini -
Organisasi daerah (Organda) atau juga disebut Ormada (organisasi mahasiswa
daerah) merupakan organisasi yang
beranggotakan mahasiswa yang mempunyai kesamaan asal daerah. Organisasi ini mempunyai
peran mewadahi, merangkul, dan menghimpun mahasiswa yang mempunyai asal daerah
yang sama agar ikatan silaturahmi tetap terjalan, Serta diharapkan menjadi
sarana kontribusi para mahasiswa untuk daerahnya masing masing. Selain itu
organda juga dapat berperan sebagai wadah untuk memperkenalkan dan menjaga
nilai nilai budaya dan adat agar tidak luntur ditengah arus hedonisme.
Organisasi
daerah juga merupakan organisasi yang ideal untuk menjadikan diri sebagai agen sosial of change, agen of sosial
control maupun agen agen yang lainnya,
karena akan sangat dekat ranah pencapaiannya dengan masyarakat. Salah satu
buktinya adalah kegiatan kegiatan yang diadakan oleh organisasi daerah
berorientasikan untuk kemajuan daerahnya, seperti dilingkungan sekolah,
pengabdian maupun yang berkaitan dengan kekayaan budaya dan pariwisata daerah (local wisdom).
Mahasiswa,
yang katanya mempunyai trifungsi yang salah satunya social control tentunya mempunyai tanggung jawab sosial dan moral
yang berat untuk merealisasikan fungsi tersebut. ketika mahasiswa hanya
disibukkan dengan kegiatan akademik serta eksistensi di organisasi intra kampus
saja itu tentu tidak akan efektif untuk
merealisasikan yang namanya kontrol sosial. Walaupun ada, itu hanya sebuah
agenda yang tentunya dilakukan hanya setahun sekali.
Sudah menjadi fakta bahwa antusias mahasiswa
untuk ikut berpartisipasi dan berproses di organisasi kedaerahan sangat minim.
Artinya mahasiswa lebih tertarik untuk memilih organisasi yang ada di dalam
kampus (intra). organisasi kedaerahan dianggap tidak bergengsi untuk eksistensi
mahasiswa, serta tidak menjanjikan baik secara akademik maupun pengembangan
profesinya. Kebanyakan mahasiswa lebih memilih aktif di BEM, HMP, maupun UKM
yang tentunya lebih memiliki pamor
dibandingkan dengan organda. dan tidak bisa dipungkiri lagi jika mahasiswa
dihadapkan untuk memilih suatu organisasi antara intra dan ekstra kampus,
hampir semua mahasiswa lebih memprioritaskan intra daripada ekstra dalam hal ini organisasi
daerah ( Organda).
Kampus
sebagai miniatur kehidupan sosial yang mempunyai tridharma perguruan tinggi yaitu
salah satunya pengabdian masyarakat. akan tetapi yang dilakukan oleh perguruan tinggi hanyalah
berupa KKN, baksos dan kegiatan formalitas lainnya. Itupun hanya dilakukan
karena ada sebuah agenda dan merupakan salah satu syarat kelulusan, bukan
karena memang suatu keadaan dan kebutuhan di masyarakat. Dan itupun tidak
merata contohnya yaitu di UTM hanya melakukan KKN di daerah madura saja
sehingga daerah daerah diluar madura belum dapat mengenyam pengabdian dari
mahasiswa UTM. Sehingga keberadaan organda sangat penting untuk mewujudkan
suatu pengabdian masyarakat secara merata kedaerah daerah lainnya.Dan tentunya
untuk mewujudkan hal tersebut harus ada simbiosis
mutualisme antara organda dan kampus.
Kampus
tentunya diuntungkan dengan adanya Organda, seperti dengan adanya sosialisasi
pengenalan kampus terhadap siswa SMA dan sederajat, serta ketika organda melakukan kegiatan
pengabdian di daerah, yang selalu dibawa adalah nama baik almamater kampus.
Oleh karena itu organda seharusnya diberikan ijin untuk bisa mengadakan
kegiatan yang bersifat kedaerahan didalam kampus. Akan tetapi yang terjadi saat
ini yaitu organda dilarang mengadakan aktifitas didalam kampus dengan alasan
karena merupakan organisasi ekstra dan itu tidak sesuai dengan regulasi kampus.
Sangat miris memang kalau kita lihat organda hanya dijadikan alat ketika
dibutuhkan saja akan tetapi penghargaan dari kampus tidak ada, bukan berarti
organda mau mendapatkan apresiasi berupa bantuan dana atau pengakuan secara
struktural di dalam kampus, sama sekali tidak. Yang dibutuhkan organisasi
daerah hanyalah izin melakukan kegiatan didalam kampus tanpa ada unsur politik.
Karena ideologi yang dibawa oleh organisasi daerah memang ideologi kedaerahan
dan kekeluargaan bukan ideologi politik praktis. Sehingga yang terjadi antara Organda
dan kampus yaitu bersimbiosis
parasitisme. artinya Organda tidak diuntungkan sama sekali.
Semisal
di UTM Seharusnya bijak dalam melihat situasi dimana kampus dituntut untuk
merealisasikan 6 sektor yang itu sebagian besar berhubungan dengan daerah.
Apabila kampus mau bermitra dengan organisasi daerah dengan melibatkan mereka
dalam program tersebut tentunya itu lebih efektif dan lebih bermanfaat agar
mahasiswa terlibat dalam merealisasikan tujuan tersebut. sehingga ada hubungan
timbal balik yang saling menguntungkan antara kampus dan organisasi daerah. Dan
seharusnya kampus memberikan regulasi atau istilahnya pemutihan mengenai ruang
gerak organisasi daerah agar organisasi daerah ini bisa dapat bermanfaat bagi
kampus dan juga daerahnya masing masing.
Organisasi
daerah (Organda) sebaiknya bukan hanya sebagai tempat kumpul-kumpul anak rantau
yang mencari hiburan karena banyak kesibukan dikampusnya. Tetapi juga pemberi
manfaat bagi daerah yang ditempati, juga daerah dimana mereka berasal. Karena
sebenarnya kita adalah duta dari daerah yang harus menjaga nama baik dan dapat
menrapkan disiplin ilmu yang didapat di kampus untuk kembali dan membangun
daerah asal kita.
Kerenn
BalasHapus