HIMPUNAN MAHASISWA BANGKALAN

Find Out More

Tentang Kami

VISI

Read More

MISI

Read More

STRUKTUR

Read More

EMPAT PILAR

Read More
6 KAMPUS
9000 ANGGOTA
400 ALUMNI

BLOG

Minggu, 12 November 2023

Kegiatan Abdi Desa Sebagai Sarana Pengabdian HIMABA








Abdi Desa (ABDES) merupakan program kerja dari 3 Divisi Himpunan Mahasiswa Bangkalan (HIMABA) Meliputi, Divisi Relasi Publik, Divisi Pengembangan Potensi Daerah, dan Divisi Pengembangan Skill.


Ada beberapa rekomendasi Desa yang dijadikan tempat pelaksanaannya Abdi Desa (ABDES). Namun, Ketua Pelaksana Kegiatan memilih salah satu desa sesuai dengan kebutuhan di Desa Tersebut.


“Berdasarkan Observasi, teman-teman HIMABA memilih Desa Soket Dajah Kecamatan Tragah sebagai lokasi pelaksanaan Abdi Desa. Alasannya, Karena di Desa itu Rangkaian kegiatan yang sudah dikonsep oleh kami sesuai dengan kebutuhan masyarakat Desa Soket Dajah” ucap Makmun Ketua Pelaksana Abdi Desa HIMABA.


Kegiatan ini dilaksanakan hampir satu bulan dari tanggal 11 November s/d 3 Desember 2023 di Desa Soket Dajah Kecamatan Tragah Kabupaten Bangkalan.


Pada pekan pertama tanggal 11-12 November 2023, HIMABA menyelenggarakan beberapa rangkaian kegiatan. Diantaranya, Cek kesehatan gratis, Ngaji sejarah, Ruang literasi, Turba Ke Kepala Dusun, Pelatihan Desain Grafis, dan Kegiatan lainnya.


“Kami adakan Abdi Desa sebagai bentuk tanggung jawab kami sebagai Mahasiswa Bangkalan untuk memberikan sumbangsih nyata terhadap Kabupaten Bangkalan. Ini juga merupakan implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat yang sudah kami ketahui selama berada di Perguruan Tinggi” jelas Abd. Holik Ketua Umum HIMABA.


Hal itu direspon oleh Kepala Desa Soket Dajah yakni Bapak Haidar Humam, SH Dirinya berharap Teman-teman HIMABA dapat memberikan kontribusi melalui inovasi-inovasi untuk Desa Soket Dajah.


“Dalam pelaksanaan Abdi Desa ini, HIMABA dapat memberikan inovasi atau inovasi baru untuk Desa Soket Dajah sesuai dengan kebutuhan Desa dan Masyarakat” tutupnya.


Pewarta : Ryan Syarif Hidayatullah (Kepala Departemen Jurnalistik HIMABA)

Jumat, 03 November 2023

Pendidikan Dijadikan Ladang Politik


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian politik adalah pengetahuan mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan (seperti tentang sistem pemerintahan, dasar-dasar pemerintahan). Pegertian politik juga dikenal sebagai segala urusan dan tindakan (kebijakan, siasat, dan sebagainya) mengenai pemerintahan negara atau terhadap negara lain.


Teori klasik Aristoteles. Menurut teori klasik Aristoteles, pengertian politik adalah usaha yang dilakukan warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama


melalui pendidikan politik diharapkan dapat membina karakteristik kepribadian Indonesia, yaitu berupa tindakan : 

- Sadar akan hak, kewajiban, tanggung jawab etis/moril dan politik terhadap kepentingan bangsa dan negara, mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, dan memberikan keteladanan yang baik. 

- Dengan sadar menaati hukum dan UUD 1945, memiliki disiplin pribadi, disipin sosial dan nasional, nasionalisme yang teguh dan tidak sempit atau chauvinistik. 

- Berpandangan jauh ke depan (futuristik), dengan tekad perjuangan mencapau taraf kehidupan bangsa yang lebih tinggi, berkeadilan dan berkesejahteraan, didasarkan pada kemampuan obyektif dan kekuatan kolektif bangsa Indonesia sendiri. 

- Aktif berpartisipasi, dan kreatif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya dalam kegiatan pembangunan nasional dan pembangunan politik. 

- Secara kesinambungan menggalang persatuan dan kesatuan bangsa dengan kesadaran akan adanya keanekaragaman/pluriformitas suku-suku bangsa danagama, serta mendukung sistem kehidupan nasional yang demokratis. 

- Sadar akan perlunya memelihara lingkungan hidup manusia dan lingkungan alam sekitar agar lestari laras dan imbang (terjamin ekosistemnya) sebagai wadah kehidupan yang sehat.


Akan tetapi menurut saya kenyataan berbanding terbalik, pendidikan saat ini malah di jadikan ladang politik untuk berbisnis, banyak hal-hal yang sangat miris di dunia pendidikan saat ini seharus nya menjadi tempat belajar mengenai ilmu politik yang baik dan jujur ​​agar menjadi seseorang yang mempunyai jiwa kepemimpinan yang bersih dan tegas.


Saat ini banyak sekali lembaga akademisi setingkat universitas yang menjadikan ijazah sebagai proyek bisnis. Ijazah seringkali didapat tanpa mekanisme akademik yang seharusnya. “Banyak sekali lembaga pendidikan yang hanya bisa mengeluarkan ijazah tanpa bisa mempertanggungjawabkannya secara moral dan akademis.


dengan semua yang terjadi di dunia pendidikan, secara umum pendidikan kita telah mengalami degriditasi karena tidak didukung iklim akedemik dengan prinsip-prinsip keterbukaan dan keadilan.


Sebagai akedemisi kita sangat menyayangkan hal ini terjadi, karena dunia pendidikan kita telah diracuni dengan kepentingan dan kekuasaan. “Karena kampus adalah tempat yang menjujung tinggi moralitas dan semua orang berhak mendapat akses pendidikan”.


Penulis : Afief (Bidang Seni dan Sastra HIMABA)

Sabtu, 28 Oktober 2023

Pemuda Pejuang Dalam Tafsir Surah Al-Kahfi Ayat 13

Perayaan pada tanggal 28 Oktober merupakan moment yang tidak dapat dilupakan. Karena pada tanggal 28 Oktober merupakan hari lahirnya sumpah pemuda, hari tersebut bermula dengan adanya kongres II sumpah pemuda pada 27-28 Oktober 1928 yang digagas oleh Persatuan Pelajar–Pelajar Indonesia (PPPI) dengan dihadiri organisasi pemuda, seperti, Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Pemuda Indonesia, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Sekar Rukun, Jong Ambon, dan Pemuda Kaum Betawi sehingga menghasilkan sumpah setia para pemuda di Indonesia tentang semangat persatuan dan rasa cinta tanag air. 


Berbicara tentang pemuda, mestinya tidak jauh dari semangat yang membara dan jiwa pantang menyerah gerakan dari pemuda. Oleh karna itu hari sumpah pemuda perlu dimanfaatkan untuk menjadi hari yang lebih baik dan berdampak bagi agama, bangsa, dan Negara dengan bukti keras kalangan pemuda yang semangatnya masih membara.


Pemuda senidiri dalam definisi islam diartikan kelompok masyarakat yang mempunyai sifat responsip terhadap lingkungan atau keadaan, khususnya dalam dakwah islam itu sendiri, karena selain menjadi agen of control pemuda merupaka agen perubahan. Bahkan jika ingin memajukan suatu bangsa dan negara, yang perlu diperjuangkan dan diberikan kepercayaan adalah para pemuda. Presiden pertama Indonesia, Soekarno, pernah berkata, “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan ku cabut semeru dari akarnya, beri aku 10 pemuda, niscaya akan ku guncangkan dunia”. Dengan diksi yang di utarakan pak karno pemuda memiliki posisi penting dalam ranah kemajuan untuk Agama dan Negara.


Sehingga sudah sangat jelas dalam al-Qur’an dan al-Hadis, pemuda menjadi pembicaraan yang masyhur terutama perannya dalam kehidupan dan perjuangannya di jalan Allah. Pemuda harus menjadi pribadi yang mampu membuat tatanan hidup masyarakat menjadi lebih baik, bahkan dalam al-Qur’an dijelaskan adalah kata فِتۡيَةٌ atau para pemuda, bukan siapapun. Allah SWT berfirman:

نَّحۡنُ نَقُصُّ عَلَيۡكَ نَبَأَهُم بِٱلۡحَقِّۚ إِنَّهُمۡ فِتۡيَةٌ ءَامَنُواْ بِرَبِّهِمۡ وَزِدۡنَٰهُمۡ هُدٗى ١٣ 

 “Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan kami menambahkan petunjuk kepada mereka.” (Q. S al-Kahfi ayat 13).


Quraish Shihab dalam tafsirnya al-Misbah mengenai pemuda menjelaskan bahwa ayat tersebut menceritakan tentang sekelompok pemuda penganut agama yang benar pada masa itu. Mereka meyakini keesaan Allah di tengah kalangan masyarakat yang menyekutukan Tuhan, sehingga Kami membuat keyakinan mereka bertambah kuat

Disambung dengan penafsiran dalam kitab tafsir ibn katsir bahwa dari sini dimulailah penjabaran kisah tentang mereka secara rinci. Allah menyebutkan bahwa mereka adalah segolongan kaum muda yang menerima perkara yang hak dan mendapat petunjuk ke jalan yang lurus dari guru-guru mereka yang saat itu telah durhaka dan tenggelam ke dalam agama kebatilan menjadi sesat. Karena itulah kebanyakan orang yang menyambut baik seruan Allah dan Rasul-Nya adalah dari kalangan kaum muda. Adapun orang-orang tuanya, sebagian besar dari mereka tetap berpegang pada agamanya dan tidak ada yang masuk Islam dari kalangan mereka kecuali sedikit.


Begitupun mengenai surah al-Kahfi ayat 13 ini dalam tafsir ringkas al-Azhar dijelaskan, yaitu, "Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka." Di sini dijelaskan bahwa penghuni gua itu ialah anak-anak muda belaka, tidak ada bercampur orang tua. Maka kalau hal ini diperbandingkan kepada perjuangan Nabi ﷺ di Mekah itu kelihatan suatu pengalaman yang sepatutnya dijadikan pedoman. Yaitu yang telah tampil ke muka bersedia menjadi penganut dan pengikut ajaran tauhid yang dibawa oleh Rasulullah ﷺ pun adalah anak-anak muda belaka. Sedang orang-orang tua telah tegak menjadi penghalang dan perintang karena mereka telah tenggelam dalam hidup jahiliyyah dan kebatilan selama ini. Menurut sebuah keterangan dari Mujahid, pada telinga beberapa orang di antara mereka didapati subang kecil, yang biasa dipakai anak-anak muda di masa itu. Mereka mendapat ilham dari Allah kepada jalan yang benar, sehingga terisilah jiwa mereka dengan iman dan takwa, dan sampailah mereka kepada suatu kesimpulan yaitu bahwa Allah itu Esa adanya, tidak Dia bersekutu dengan yang lain.


Oleh karena itu, penting rasanya kita sebagai pemuda khususnya di negara kita Indonesia ini membawa perubahan sebagai pengabdian dalam berperan keislaman yakni dijalan Allah sebagaimana yang dijelaskan dalam tafsir diatas bahwa lafat فِتۡيَةٌ tersebut bermakna pemuda yang akan diberi petunjuk untuk menyampaikannya, sehingga sebagai pemuda pejuang islam dan bangsa untuk pembela negara menuju kemajuan harus memiliki semangat dan rasa pejuang yang tertanam di dalam diri kita.


Penulis : Nurul Yaqin

Rabu, 04 Oktober 2023

Diikuti 335 Atlet, HIMABA Sukses Gelar Pekan Olahraga Cabor Pencak Silat








Himpunan Mahasiswa Bangkalan (HIMABA) menggelar pekan olahraga bertajuk "Suramadu Championship" cabang olahraga pencak silat pada tanggal 30 September hingga 1 Oktober 2023 di Gedung pertemuan R. Mohammad Noer Universitas Trunojoyo Madura (UTM).


Tujuan digelarnya Pekan Olahraga ini sebagai arena pengembangan skill bagi setiap atlet Pencak Silat baik di Madura maupun daerah Surabaya yang menjadi daerah terdekat. Selain itu, ajang tahunan ini menjadi tempat silaturahmi bagi perguruan pencak silat.


"Pekan Olahraga ini diikuti 335 atlet dari berbagai Perguruan pencak silat yang ada di madura maupun di surabaya" kata Afief Ketua Pelaksana.


"Setiap atlet yang bertanding selalu menjunjung sportivitas dan berharap nantinya bisa menjadi atlet yang bisa di andalkan" pesan Ketua IPSI Bangkalan Edi Kuswanto S.H,. M.M saat membuka Pekan Olahraga.


Ketua Umum HIMABA Abd. Holik mengapresiasi antusias peserta dan sangat lega Pekan Olahraga berjalan lancar dan sukses seperti yang diharapkan.


"Meskipun ada yang perlu kita evaluasi, tapi saya bangga kepada teman-teman panitia karena acara ini sukses, event Pencak silat ini merupakan perdana kami dan mungkin juga organisasi kedaerahan pertama yang mengadakan event Pencak silat ini adalah HIMABA, ini juga bentuk keperdulian HIMABA terhadap atlet-atlet atau Perguruan silat agar bakat bakat atlet bisa tersalurkan di arena pertandingan juga bisa terbentuk secara mental" jelasnya.


Pada kejuaraan Pencak Silat ini, Juara umum 1. Di raih oleh kontingen SMAN 1 Kamal, Juara umum 2. Di raih kontingen bambu kuning, sedang juara umum 3. Di raih kontingen dari perisai putih. 


"Sangat bangga kepada teman-teman HIMABA karena sudah sukses mengadakan event Pencak Silat, dan berharap ada Suramadu championship season kedua nanti nya" ujar KADISPORA Bangkalan Akhmad Ahadiyah Hamid saat menutup Pekan Olahraga pada 1 Oktober 2023.


Penulis : Jurnalis HIMABA

Senin, 31 Juli 2023

Mosi Tidak Percaya Polres, HIMABA Pasang Spanduk Kritikan di Berbagai Titik Kota Bangkalan.

Spanduk yang terpampang di Kota Bangkalan

Usai melakukan aksi demontrasi ke Polres Bangkalan bulan lalu, belum cukup bagi Himpunan Mahasiswa Bangkalan (HIMABA) menilai baik kinerja Polres Bangkalan. Mereka melakukan aksi susulan lewat spanduk yang terpampang di berbagai titik Kota Bangkalan.


Kritikan pedas dilontarkan dan mengarah ke SATRESKRIM Polres Bangkalan yang dianggap gagal menangani kasus Curanmor. HIMABA mempertanyakan soal keamanan di wilayah Kabupaten Bangkalan yang terus mengkhawatirkan.


Akhir-akhir ini, tindak kriminal semakin meraja rela khususnya kasus pencurian motor (CURANMOR) yang dianggap masih belum diungkap oleh pihak Kepolisian Resort (POLRES) Bangkalan. Hal ini membuat masyarakat menjadi resah terkait kondisi kemanan di Kabupaten Bangkalan. 


Sebagai penyambung keresahan masyarakat, HIMABA terus menyuarakan kritik atas kinerja Polres Bangkalan yang dianggap sangat lamban dan tidak becus menangani perkara CURANMOR dan dianggap gagal dalam memberikan rasa aman terhadap masyarakat Kabupaten Bangkalan sesuai dengan tupoksi kepolisian yg sudah diatur dalam UU No.2 Tahun 2002.


"Bulan kemarin HIMABA sudah melakukan aksi demontrasi. Menuntut agar Polres Bangkalan bekerja maksimal dalam mencegah terjadinya tindak kriminalitas serta melakukan penanganan atas kejadian yang sudah terjadi di Locus kerjanya yaitu di Kabupaten Bangkalan," Ujar Holik Ketum HIMABA pada media (31/7/2023).


Alih-alih kinerjanya semakin bagus, justru kinerja Polres semakin buruk dengan semakin maraknya tindak kriminalitas khususnya curanmor di Kabupaten Bangkalan.


"Bahkan ada ungkapan di masyarakat yaitu "Lebih Berguna Polisi Tidur daripada Polres Bangkalan" Lanjut Holik.


Mahasiswa UTM itu menganggap Polres Bangkalan khususnya Kapolres dan Kasatreskrim tidak becus dalam menangani permasalahan tersebut. 


"Kami tidak percaya terhadap Polres Bangkalan serta menuntut agar Kapolres dan Kasatreskrim Polres Bangkalan mundur dari jabatannya sebagai pertanggung jawaban atas buruknya kinerja mereka" Tutupnya.


Pewarta : Jurnalis HIMABA

Selasa, 13 Juni 2023

Di Nilai Lelet Dalam Pengungkapan Kasus Kriminal, Himaba Geruduk Polres Bangkalan.

Massa aksi

Himpunan Mahasiswa Bangkalan (HIMABA) yang terdiri dari 12 kampus yang ada di bangkalan melakukan aksi demonstrasi ke polres bangkalan pada Selasa (13/06/2023).


Ada ratusan massa aksi yang menggeruduk polres Bangkalan dan menyampaikan aspirasinya terkait tindak kriminalitas yg terjadi di kabupaten Bangkalan.


Terkait tuntutan, ada 4 tuntutan yang dibawa dan disuarakan oleh HIMABA :

1. Polres Bangkalan harus mengungkapkan pelaku tindak kriminal yang terjadi di wilayah Bangkalan.

2. Polres Bangkalan harus meningkatkan keamanan bangkalan khususnya daerah yang rawan curanmor dan pembegalan mulai tingkat desa sampai kota.

3. Mendesak kapolres bangkalan untuk menangkap para pelaku pelaku kejahatan yang ada di bangkalan.

4. Kapolres bangkalan harus mendesak dishub untuk meningkatkan lampu penerangan umum di kabupaten bangkalan.


Terkait beberapa point yang dibawa terhadap kapolres bangkalan, Kapolres bangkalan harus mampu memberikan kepercayaan kepada masyarakat. 


Sesuai dengan harapan Ketua Umum yang dirilis dari beberapa tuntutan teman-teman HIMABA. "Saya bersama teman-teman HIMABA terus mengawal setiap hal yang terjadi di Kabupaten Bangkalan. Baik itu kenyamanan, keamanan, serta kondusifitas". Ujar Abd. Holik.


Aksi tersebut berakhir di Aula Wicaksana Laghawa. Kapolres Bangkalan menyepakati tuntutan yang disampaikan dan dibawa oleh Himpunan Mahasiswa Bangkalan.

Senin, 03 Mei 2021

Semarak Ramadhan HIMABA 2021


Dibulan Ramadhan penuh berkah dan suci Himpunan Mahasiswa Bangkalan (HIMABA) menyambutnya dengan beberapa rentetan kegiatan, diantaranya adalah Bagi-Bagi Takjil, Khotmil Qur'an, Buka Bersama dan Santunan Anak Yatim.


Semarak Ramadhan diawali dengan bagi-bagi takjil kepada masyarakat, takjil langsung diberikan kepada masyarakat yang melintas di depan kampus STKIP PGRI Bangkalan bersama sahabat Mustahiq. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Kamis 29 April 2021.


Kegiatan dilanjutkan pada hari Jumat 30 April 2021 di Yayasan Ibnu Sabil Socah Bangkalan, kegiatan dimulai dari pukul 15.00 WIB dengan Khotmil Qur'an, kemudian dilanjutkan dengan Serasehan, Santunan Anak Yatim dan Buka Bersama.


Semarak Ramadhan HIMABA 2021 bertemakan _"Tebar Berkah, Raih Kemulian"_


Ketua Pelaksana Semarak Ramadhan HIMABA 2021 Multazam mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk keperdulian Himpunan Mahasiswa Bangkalan terhadap sesama untuk saling berbagi kasih di bulan suci Ramadhan dengan harapan dapat bersama-sama meraih kemuliaan. Ujarnya



Ketua Umum HIMABA Imam Bukhori menuturkan, Ramadhan mengajarkan banyak hal kepada kita, dimana di bulan Ramadhan ini kita diajarkan untuk bersabar, bersabar menunggu adzan magrib, bersabar mengendalikan nafsu, serta bersabar mengendalikan amarah. Ramadhan juga mengajarkan kepada kita untuk merasakan kelaparan seperti yang dialami orang-orang diluar sana yang tidak senasib dengan kita.

Senin, 05 April 2021

Himaba Adakan Seminar Pendidikan dan Expo Kampus

Bangkalan – Seminar Pendidikan dan Expo Campus kembali diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Bangkalan. Kegiatan ini diadakan di Aula Pondok Pesantren Ibnu Cholil Bangkalan, pada Sabtu 03 April 2021. Siswa dari berbagai Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Bangkalan ikut memeriahkan acara ini.


Dengan mengangkat tema “pendidikan sebagai kawah candra dimuka dan corong peradaban bangsa”, Himaba menghadirkan 9 pemateri pada kesempatan tersebut. Mereka adalah Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur, Komisi D DPRD Bangkalan, Rektor UTM, NHM, STKIP PGRI, STAIS, STAIDHI, STIUDA dan STITAL.


Seminar Pendidikan dan Expo Campus ini merupakan kegiatan akhir Himaba dalam mensosialisasikan kampus yang ada di Bangkalan yang sebelumnya sudah diadakan selama satu bulan. Sebagaimana disampaikan oleh Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Bangkalan; Imam Bukhori, para siswa yang sudah didatangi oleh Himaba ke sekolahnya diharapkan bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi,


“diharapkan adek-adek (siswa) ini bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, baik itu ke pergururan tinggi negeri maupun swasta,” tutur Imam Bukhori.

Apresiasi juga disampaikan oleh kepala Forkopimda Kabupaten Bangkalan, beliau menyampaikan event seminar pendidikan ini penting dalam meningkatkan kualitas masyarakat.


“Kami sampaikan terima kasih kepada panitia, terutama kepada ketua umum Himaba, telah mengadakan kegiatan ini, kegiatan ini sangat penting karena meningkatnya masyarakat di Indonesia tergantung pada pendidikannya,” tuturnya.


Senin, 08 Maret 2021

Puncak Milad yang Ke-10, Himaba Gelar Diskusi Publik

Pada milad yang ke-10 tahun, Himpunan Mahasiswa Bangkalan memperingatinya dengan beberapa rangkaian kegiatan, di antaranya adalah sosialisasi pengenalan kampus ke berbagai sekolah di Kabupaten Bangkalan serta ziarah dan istighosah bersama di Pasarean Syaikhona Kholil Bangkalan.


Puncak dari milad Himaba yang ke-10 tahun digelar di gedung PKP RI Bangkalan. Pada event ini, Himaba menggelar diskusi publik dengan mengangkat tema “IPM Rendah, Apa Kabar Bangkalan Sejahtera?”. Pengangkatan tema ini dilatarbelakangi oleh rendahnya indeks pembangunan manusia (IPM) yang ada di Bangkalan, sementara bangkalan sendiri secara geografis berada di posisi strategis, selain bersebelahan dengan Ibu Kota Jawa timur; Surabaya, Bangkalan juga merupakan gerbang utama masuknya para wisatawan yang ingin berkunjung ke Madura,


“di posisi strategis ini, Bangkalan hanya unggul dengan Sampang di tingkat Jawa Timur, seharusnya kita lebih dari itu.” Kata Imam Bukhori, Ketua Umum Himaba.


Diketahui IPM Kabupaten Bangkalan berada di posisi 37 dari 38 kabupaten dan kota yang ada di Jawa Timur, hal inilah yang kemudian menjadi perhatian pengurus Himaba untuk dicarikan jalan keluar terkait masalah tersebut. Pada Diskusi Publik ini ada 5 narasumber yang dihadirkan, di antaranya adalah; anggota DPR RI, H. Syafiuddin asmoro, S.Sos; DPRD Jatim, Mathur Husyairi, S.Ag; dan Rektor Universitas Trunojoyo Madura, Dr. Drs. Ec. Muh. Syarif. Tidak ketinggalan, dalam kegiatan ini juga dihadiri oleh Wakil Bupati Bangkalan; Drs.H. Mohni, MM. beserta Forkopimda Kabupaten Bangkalan.


Salah satu penyebab rendahnya IPM yang ada di Bangkalan adalah rendahnya pendidikan, hal ini dikarenakan mayoritas orang Madura lebih memilih pendidikan pesantren daripada pendidikan pada umumnya yang ijasahnya diakui oleh pemerintah “ini menjadi masalah, karena pendidikan pesantren itu 60 persen mendominasi Madura. Karena ukurannya apa, pendidikan formal yang disekolah [pada umumnya] itu yang dianggap berbasisi ijasah, sedangkan yang di pondok pesantren, di madrasah itu dianggap tidak sekolah, sehingga persentase tidak sekolahnya itu tinggi,” kata Muh. Syarif. Ia berharap, pendidikan di pondok pesantren bisa disetarakan dengan pendidikan pada umumnya sehingga penddikan pondok pesantren bisa ikut meningkatkan IPM yang ada di Madura.

Selain Diskusi Publik, pada hari dan di tempat yang sama Himaba juga mengadakan donor darah yang bekerja sama dengan PHE WMO PT. Pertamina dan Palang Merah Indonesia. Diharapkan dengan adanya kegiatan donor darah ini bisa menyumbang persediaan kantong darah yang ada di Bangkalan.

POTENSI DAERAH

RISET
BUDAYA
PARIWISATA
KULINER

Contact